Penulis : Dr. Hamirul, S.T.,M.Pd., COBP., C.HTc., C.RM.,C.RMP., C.NPSP
Dosen Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS).
Judul : Siasat Bansos Pemerintah saat harga BBM akan dinaikkan.
Per tanggal 1 september 2022 ini pemerintah direncanakan akan menarik subsidi yang diberikan untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga bahan bakar minyak yang bersubsidi menjadi naik diantaranya adalah Solar, Pertalite serta Pertamax dan dengan naiknya harga BBM sudah barang tentu akan menjadi efek domino untuk bidang lainnya terutama harga bahan pokok yang selama ini juga sudah mahal dan akan menjadi lebih mahal hal ini disebabkan distribusinya tentu akan memakan biaya lebih dan hal ini berimbas pada harga barang sampai ke konsumen dan ini semakin memberatkan masyarakat terutama masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah, walaupun pemerintah menjanjikan stimulus semacam bantuan langsung tunai, bantuan subsidi upah dan bantuan subsidi transportasi dari dana yang akan disalurkan sebesar 24,17Triliun dan akan disalurkan kepada masyarakat yang terkena dampak akibat ditariknya subsidi BBM tersebut.
Beberapa bulan ini masyarakat sudah di repotkan dengan naiknya harga minyak goreng, harga telur yang semakin meroket dengan naiknya harga BBM sudah pasti juga akan berpengaruh dengan harga-harga sembako yang sudah tinggi sudah pasti akan semakin naik lagi dan sudah barang tentu akan berdampak pada daya beli masyarakat yang akan menurun dan hal ini pada efek jangka panjang akan berpengaruh pada kehidupan masyarakat secara keseluruhan dan dengan siasat yang direncanakan oleh pemerintah dengan bantuan sosial yang besarnya 600 ribu per4 bulan yang berarti 150 ribu per bulannya dan hal ini sebetulnya sangatlah tidak berarti karena kenaikan BBM ini akan berdampak dalam waktu yang lama sehingga dirasakan semakin memberatkan masyarakat terutama yang mempunyai penghasilan dalam kategori menengah kebawah.
Khususnya didaerah Muara Bungo dibagian barat provinsi jambi yang mayoritas bertani sawit sudah sangat terpukul dengan harga sawit dan getah karet yang semakin turun sudah barang tentu hal tersebut diatas sangat berpengaruh pada semua lini dari biaya pupuk untuk kebun sawit yang semakin naik belum lagi jalur pendistribusian sawit dari proses pemanenan mengunakan armada sampai ke pabrik yang akan semakin bertambah biaya produksinya oleh karena BBM naik sehingga hampir semua proses akan mengalami kenaikan dan hal ini sudah barang tentu tidak sebanding dengan Bansos yang diberikan oleh pemerintah, sebaiknya memang untuk menaikkan harga BBM harus menjadi perhatian khusus dan Bantuan Sosial yang diberikan pemerintah tidak akan menyelesaikan masalah, malah sebetulnya menambah masalah baru.
Sebetulnya cara-cara ini sering sekali pemerintah lakukan untuk meredam gejolak yang akan terjadi dimasyarakat pasca kenaikan BBM dan ini adalah jalan satu-satunya yang dapat pemerintah lakukan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi kita saat ini dan biasanya masyarakat kecil atau menengah kebawah yang akan menjadi korban dan besaran Bansos yang diberikan juga tidak menyelesaikan masalah dan malah cenderung mendidik warga masyarakat menjadi semakin tidak baik karena Bansos nanti tidak sesuai peruntukkannya.
Sebetulnya pemerintah tidak perlu menaikkan harga BBM dengan menarik subsidi yang diberikan karena akan berdampak pada banyak sendi kehidupan masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah, harusnya dengan kebijakan bahwa pemilik kendaraan mewah diwajibkan untuk tidak menggunakan BBM yang bersubsidi dan hal ini harus ada ketegasan dari pemerintah untuk menindak tegas bagi kendaraan mewah yang mengunakan BBM bersubsidi dan mekanisme diatur secara ketat sehingga subsidi tersebut tepat sasaran dan bukannya memberikan Bansos yang nantinya akan menimbulkan masalah baru dan dirasakan sangat mencekik masyarakat untuk ekonomi menengah kebawah yang disebabkan kenaikan BBM yang akan berimbas pada harga-harga yang semakin mahal.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.