Jambi – Dalam upaya mencapai target waktu dan sasaran pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN ) 2022, Dinas Kesehatan Provinsi berkerjasama dengan UNICEF lakukan pertemuan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se propinsi Jambi.
Kegiatan dilaksanakan di Meeting Room Hotel Ratu, 13 Mei 2022, sehari setelah diadakannya Rakor dan Kesepakatan Bersama dengan Pemerintah Provinsi Jambi, Forkopinda, PKK, kepala OPD, Pimpinan Perguruan Tinggi dan Ormas serta beberapa lintas sektor lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dr. Feri Kusnadi, SpOG, dalam sambutan pembukaannya mengatakan bahwa BIAN ini adalah program nasional untuk menggerakkan imunisasi rutin yang selama ini terjadi penurunan karena dampak dari Pandemi Covid-19. Penurunan imunisasi lengkap anak cukup drastis dari 102.77 % pada 2019 menjadi 86.20 % pada 2021. Untuk itu, momentum BIAN ini harus digerakkan secara maksimal, agar anak – anak mendapatkan haknya dan terlindungi dari penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Apa lagi beberapa kasus rubella sudah ditemui di kota Jambi. Ini harus menjadi warning bagi kita.
“Kerja-kerja kita ini untuk menyelamatkan anak-anak kita, dan ujungnya akan menjadi amal ibadah bagi kita,” ungkapnya.
Kasie Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr. Dini Silvia MM, menyampaikan bahwa untuk mewujudkan kesuksesan BIAN di Jambi, perlu adanya kerjasama yang baik secara integral, berjenjang dan kontinyu. Harus faham kondisi, pendanaan menjadi kendala. Tapi tentu kita tidak bisa hanya diam, untuk itu kita harus melakukan apa yang bisa kita lakukan, sesuai kondisi yang ada sekarang ini.
“Dengan turunnya Surat Keputusan Kemenkes tentang pelaksanaan BIAN, selanjutnya dikuatkan oleh Instruksi Kemendagri dan Surat dari Kemendikbud, menjadi landasan bagi kita di Propinsi Jambi untuk mempersiapkan dan melaksanakan BIAN ini sebaik mungkin,” Katanya.
“Langkah langkah persiapan mulai dari Sosialisasi, Penyebarluasan Informasi dan Advokasi ke Pemangku Kebijakan di Daerah kita masing – masing sudah dan harus kita lakukan. Kita punya salah satu sumber dana yaitu BOK, dan semoga ini bisa kita gunakan untuk sumber pendanaan di Kabupaten dan kota,” tambahnya.
“Dalam pertemuan ini, Dinas Kesehatan kabupaten dan kota dievaluasi persiapan BIAN nya, mulai dari Mikroplaning tingkat Puskesmas sampai kabupaten kota, Penetapan jumlah sasaran, pos imunisasi/ fasilitas kesehatan, rantai dingin Vaksin, distribusi Vaksin, hingga pelaporan manual dan online melalui aplikasi Asik. Terakhir kita dan orang lain bisa menilai kesiapan BIAN kita mulai dari Puskesmas Kabupaten/Kota sampai Propinsi, sampai dimana dan sudah berapa persen?, melalui aplikasi ONA,” tutup dr. Dini. (*).
Penulis : MI
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.